Tahun Baru 1448 Hijriah, Semangat Perubahan Wujudkan Kalender Hijriah Tunggal | Oleh: Rovel Rinaldi, S.H.I., M.H (4/7/2025)
Tahun Baru 1448 Hijriah, Semangat Perubahan Wujudkan Kalender Hijriah Tunggal
Oleh : Rovel Rinaldi, SHI., MH
Kasubbag Umum dan Keuangan PA Sengeti
Sudah Lebih dari 14 abad peradaban Islam telah berkembang, membawa cahaya rahmat dan mengatur kehidupan manusia ke seluruh penjuru dunia. Namun sampai saat ini tidak ada kalender Islam yang seragam. Ketika mau memasuki satu Ramadhan atau satu syawal sibuk dan terkadang kita jumpai perbedaan. Kita tidak mempermasalahkan perbedaan tersebut, karena perbedaan itu adalah sah-sah saja, namun alangkah baiknya umat islam telah memiliki satu kalender global hasil ijtihad ulama dan cendekiawan muslim. Lagi pula kalender sebagai salah satu produk ilmu falak atau astronomi yang merupakan cabang ilmu pengetahuan alam tentu memiliki hitungan pasti, sebagai contoh misalnya gerhana matahari pada tahun 2045 sudah dapat di perkirakan keberlangsungannya. Tentu dengan adanya kalender tersebut tentu mempermudah umat islam tanpa harus mempersulit melihat langsung atau rukyat.
Islam adalah agama universal yang mengatasi batas-batas geografis dan budaya, sehingga sistem waktunya pun harus mencerminkan universalitas tersebut, yaitu yang menyatukan umat dalam satu ritme ibadah yang harmonis.
Al-Qur’an, sebagai pedoman hidup umat Islam, menegaskan universalisme risalah Islam. Dalam surah Al-Anbiyā’ ayat 107, Allah berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam”.
Demikian pula dalam surah Saba’ ayat 28:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا
“Dan Kami tidak mengutus engkau melainkan kepada seluruh umat manusia sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan”.
Ayat-ayat ini menegaskan bahwa Islam adalah agama untuk seluruh umat manusia, tanpa memandang batas wilayah atau waktu.
Keberadaan kalender ini sangat penting yakni yang pertama, kalender Islam bersifat lunar, berbasis pada peredaran bulan (ahillah), yang menjadi ciri khas penanggalan Hijriah.
Kedua, kalender ini bersifat universal dan unifikatif, sebagaimana ditunjukkan oleh frasa لِلنَّاسِ (bagi seluruh manusia), yang menegaskan bahwa penanggalan ini bukan hanya untuk satu komunitas, tetapi untuk seluruh umat.
Ketiga, kalender ini digunakan untuk kepentingan sipil, seperti mengatur aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.
Keempat, kalender ini menjadi pedoman untuk menentukan waktu ibadah, seperti haji, puasa, dan hari raya (وَالْحَجِّ).
Walaupun hampir satu abad yang lalu, ide penyatuan kalender Islam secara global telah muncul. Tepatnya pada tahun 1939, seorang ahli hadis asal Mesir bernama Ahmad Muhammad Syakir, mulai menyuarakan gagasan ini. Namun sampai saat ini masih terus bergulir tentang semangat penyatuan kalender hijriah global. Meski demikian, umat Islam hingga saat ini masih belum menerapkan sistem kalender Islam global.
Faktor penyebab sulitnya penyatuan kalender hijriah yakni tradisi rukyat masih berakar kuat dalam masyarakat Islam. Rukyat adalah pengamatan langsung bulan baru untuk menentukan awal bulan hijriah. Nabi Muhammad saw sendiri pernah menginstruksikan penggunaan rukyat dalam menentukan bulan-bulan ibadah. Namun, kalender Islam global ini memerlukan penggunaan metode hisab, yang berdasarkan perhitungan matematis, karena tidak selalu memungkinkan untuk melakukan rukyat.
Selain itu, banyak umat Islam masih berpikir secara lokal dan mengikuti tradisi lokal dalam menentukan awal bulan. Ini terkait erat dengan penggunaan rukyat yang bersifat lokal. Namun, kesatuan dalam ibadah Islam membutuhkan pemikiran yang bersifat global, karena beberapa ibadah Islam pun berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di tempat lain di dunia yang mungkin jauh.
Namun harus kita sadari adalah bahwa kalender dalam konteks ini adalah alat yang digunakan untuk menandai hari dalam perjalanan waktu yang terus berjalan dari masa lalu ke masa kini, serta masa depan, untuk memudahkan urusan manusia baik untuk tujuan sipil maupun keagamaan. Kalender Islam adalah sistem penandaan hari yang diajarkan dalam agama Islam dan didasarkan pada pergerakan bulan mengelilingi bumi.
Semangat penyatuan kalender hijriah terus di perjuangkan berbagai ormas keagamaan di Indonesia diantara Muhammadiyah melalui Gagasan tentang Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) muncul sebagai solusi untuk menyatukan umat Islam di bawah satu sistem kalender seragam, yang didasarkan pada pendekatan ilmiah dan konsensus global. Semoga persatuan umat islam senantisa Bersatu melepaskan keegoan diri dan organisasi menuju persatuan umat di tambah adanya kalender Hijriah Global Nantinya. Selamat Tahun Baru Islam 1448 Hijriah.
Referensi :
1. https://majelistabligh.id/kalender-islam-global-definisi-dan-urgensi/